Home » » Basa menurut kimia

Basa menurut kimia

Written By Unknown on Senin, 13 Mei 2013 | 06.15

Secara kimia, kita dapat mengidentifikasikan basa sebagai senyawa yang
menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika larut dalam pelarut air. Perhatikanlah
bahwa rumus senyawa basa selalu memiliki gugus OH (kecuali untuk
ammonium hidroksida). Adanya gugus OH inilah yang menyebabkan senyawa
sabun basa memiliki sifat – sifat khas sebagai suatu basa.
1. Sifat Basa
Seperti halnya asam, basa pun memiliki beberapa sifat yang dapat kita gunakan untuk pengidentifikasian. Beberapa sifat basa berikut ini.
a. Pahit dan Terasa Licin di Kulit
Rasa licin pada sabun disebabkan oleh basa yang terdapat pada sabun tersebut. Basa pembuat sabun adalah natrium hidroksida. Selain terasa licin, basa pun memiliki rasa yang pahit. Basa kuat dapat menyebabkan kulit teriritasi dan terbakar.

b. Mengubah Warna Indikator
Seperti halnya asam, larutan basa pun akan bereaksi dengan indikator sehingga dapat mengubah warna indiator tersebut. Basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru, sedangkan lakmus biru akan tetap berwarna biru.
c. Menghantarkan Arus Listrik
Seperti halnya asam, senyawa basa pun merupakan penghantar listrik yang baik, khususnya basa kuat. Basa kuat mudah terionisasi dalam air.
d. Menetralkan Sifat Asam
Salah satu sifat basa adalah meniadakan atau menghilangkan sifat suatu asam yang direaksikan dengan basa tersebut. Asam yang kita miliki akan berkurang sifat keasamannya, bahkan dapat berubah menjadi tidak asam. Apabila basa direaksikan dengan asam, maka akan membentuk garam dan air. Reaksi itu disebut dengan reaksi penetralan (netralisasi). Sebagai contohnya adalah kalsium hidroksida direaksikan
dengan asam sulfat akan membentuk kalsium sulfat dan air.
Reaksi :
Kalsium Hidroksida + Asam Sulfat Kalsium Sulfat + Air
Ca(OH)2 (aq) + H2SO4 (aq) CaSO4 (aq) + 2H2O (l)
Selain itu contoh lain tanah gambut sebelum ditanami terlebih dahulu diberi kapur. Kapur merupakan salah satu contoh dari basa yang dapat mengurangi tingkat keasaman tanah. Tablet obat sakit mag terbuat dari basa magnesium hidroksida, ini dikarenakan konsentrasi asam lambung yang terlalu tinggi dapat dikurangi dengan memakan obat sakit mag. Jadi, pada dasarnya konsentrasi asam pada suatu zat
dapat kita kurangi dengan cara menambahkan suatu basa ke dalamnya.
Selain karena kemampuan basa yang dapat menetralkan asam, basa pun memiliki kemampuan untuk melarutkan minyak dan debu sehingga basa digunakan untuk berbagai keperluan. Sebagai contoh, pembersih alat dapur yang ada di pasaran mengandung natrium hidroksida yang berfungsi membersihkan noda minyak atau mentega. Pembersih lantai mengandung ammonia yang dapat membersihkan
debu.
2. Kekuatan Basa
Seperti halnya asam, basa pun dapat dibagi menjadi basa lemah dan basa kuat. Kekuatan basa sangat bergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH- dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Basa kuat bersifat korosif. Contoh senyawa yang tergolong basa kuat adalah natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), dan kalsium hidroksida (Ca(OH)2), sedangkan ammonia (NH3) tergolong sebagai
basa lemah. Kaustik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat.
3. Peranan Basa dalam Kehidupan
Basa dapat dengan mudah kita temukan, baik itu di rumah maupun di industri. Ketika kita membuat rumah, kita menggunakan semen. Semen dibuat dari basa kalsium hidroksida. Basa pun dapat kita temukan pada aneka bahan pembersih dan ketika membuat kue. Pada saat membuat kue, kita sering menambahkan baking soda agar kue yang kita buat mengembang. Baking soda merupakan suatu basa.
C. Sifat Keasaman dan Kebasaan suatu Zat
Apabila kita memiliki beberapa zat dan kita tidak mengetahui zat tersebut termasuk asam atau basa, selain dari tes organoleptis yaitu dari rasa, warna, bau, bentuk, tes pirolisis (pemijaran) dapat juga mengetahuinya dari skala pH nya. Skala pH (power of hydrogen) berkisar dari 10 sampai 14. Nilai 7 menunjukkan suatu zat bersifat netral (tidak asam-tidak basa). Suatu asam memiliki nilai pH yang lebih kecil dari 7. Semakin nilai pH mendekati angka 0, maka tingkat keasamannya semakin kuat, sedangkan jika nilai pH suatu zat mendekati 7, maka tingkat keasamannya semakin lemah (berkurang). Senyawa basa memiliki nilai pH yang lebih besar dari 7. Semakin nilai pH mendekati nilai 14, tingkat kebasaannya semakin kuat.
Serry Seftiana
STFI
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Dhimaz setiawan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger