Home » » artikel Ofloksasin

artikel Ofloksasin

Written By Unknown on Sabtu, 06 April 2013 | 20.00



*artikel
Ofloksasin adalah suatu bakterisida golongan kuinolon yang aktif melawan sebagian besar bakteri gram positif dan gram negatif aerob. Mekanisme kerja ofloksasin ialah menghambat enzim DNA topoisomerase (ATP-hydrolyzing), suatu DNA topoisomerase tipe II yang dikenal sebagai DNA gyrase. Diperkirakan, sasaran ofloksasin adalah sub unit A dari enzim tersebut. Hambatan DNA gyrase pada organisme yang sensitif mengakibatkan hambatan proses pemilinan negatif DNA yang bergantung pada ATP, hambatan proses relaksasi pemilinan DNA yang tidak bergantung pada ATP, dan promosi pemutusan rantai ganda DNA. Berbeda dengan golongan kuinolon lain, ofloksasin memiliki mekanisme aksi tambahan yaitu aksinya tidak tergantung pada RNA dan sintesis protein.




Komposisi:
OFLOXACIN 200
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Ofloksasin 200 mg
OFLOXACIN 400
Tiap tablet salut selaput mengandung
Ofloksasin 400 mg

Indikasi:
Ofloksasin diindikasikan untuk orang dewasa (≥ 18 tahun) dengan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang peka, yaitu:
  • Bronkhitis kronik dengan eksaserbasi bakteri akut.
  • Pneumonia yang didapat dari masyarakat (community-acquired pneumonia)
  • Infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi.
  • Gonore serviks dan uretra akut tanpa komplikasi.
  • Servisitis dan uretritis nongonokok.
  • Infeksi campuran serviks dan uretra.
  • Radang pelvik akut.
  • Sistitis tanpa komplikasi.
  • Infeksi saluran kemih dengan komplikasi.
  • Prostatitis.
Sebelum terapi dimulai, perlu dilakukan tes kultur dan kepekaan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri penyebab infeksi dan menentukan kepekaan bakteri tersebut terhadap ofloksasin. Terapi dapat dimulai sebelum hasil tes diketahui. Setelah hasil tes dapat diperoleh, terapi selanjutnya disesuaikan dengan hasil tersebut. Seperti obat-obat lain pada kelas yang sama, beberapa strain Pseudomonas aeruginosa dapat berubah menjadi resisten selama terapi. Tes kultur dan kepekaan yang dilakukan secara periodik selama terapi, dapat memberikan informasi mengenai efek antibakteri ofloksasin dan kemungkinan munculnya resistensi bakteri.

Kontraindikasi:
  • Pasien hipersensitif terhadap kandungan obat atau golongan kuinolon lain.
  • Anak-anak, dewasa < 18 tahun dan wanita hamil.
  • Wanita menyusui

Dosis:
Dosis lazim: 200 mg sampai 400 mg (oral) setiap 12 jam bagi pasien dengan fungsi ginjal normal (misalnya: klirens kreatinin > 50 ml/menit).




Cara pemberian:
OFLOXACIN tablet diminum dengan atau tanpa makanan. Sebaiknya pasien mengkonsumsi cairan sebanyak-banyaknya.

Efek samping:
Mual, muntah, diare, insomnia, sakit kepala, pusing, kelelahan, kekeringan di mulut, sakit dan kram perut, sakit dada, nafsu makan menurun, kemerahan kulit, vaginitis, dysgeusia, rasa gatal digenitalia eksterna (pada wanita), dizziness, kembung, gangguan gastrointestinal, gugup, faringitis, demam, gangguan tidur, somnolens, trunk pain, vaginal discharge, gangguan penglihatan dan konstipasi.
Interaksi obat:
  • Untuk menghindari absorpsi ofloksasin oral yang tidak sempurna, antasida yang mengandung kalsium, magnesium atau alumunium, sukralfat, kation bervalensi dua atau bervalensi tiga seperti besi, suplemen mineral, multivitamin mengandung seng, sebaiknya tidak digunakan 2 jam sebelum dan sesudah pemberian ofloksasin.
  • Seperti golongan kuinolon lain, ofloksasin kemungkinan berinteraksi dengan simetidin, siklosporin, obat-obat yang dimetabolisme oleh enzim sitokrom P450, AINS, probenesid dan warfarin.
  • Hindari penggunaan ofloksasin dengan teofilin karena kadar steady state teofilin dapat meningkat.
  • Tidak terdeteksi adanya interaksi antara ofloksasin dan kafein.

               http://id.wikipedia.org/wiki/Ofloksasin


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Dhimaz setiawan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger