*artikel
Ofloksasin adalah suatu bakterisida golongan
kuinolon yang aktif melawan sebagian besar bakteri gram positif dan gram
negatif aerob. Mekanisme kerja ofloksasin ialah menghambat enzim DNA
topoisomerase (ATP-hydrolyzing), suatu DNA topoisomerase tipe II yang
dikenal sebagai DNA gyrase. Diperkirakan, sasaran ofloksasin adalah sub
unit A dari enzim tersebut. Hambatan DNA gyrase pada organisme yang
sensitif mengakibatkan hambatan proses pemilinan negatif DNA yang bergantung
pada ATP, hambatan proses relaksasi pemilinan DNA yang tidak bergantung pada
ATP, dan promosi pemutusan rantai ganda DNA. Berbeda dengan golongan kuinolon
lain, ofloksasin memiliki mekanisme aksi tambahan yaitu aksinya tidak
tergantung pada RNA dan sintesis protein.
Komposisi:
OFLOXACIN 200
OFLOXACIN 200
Tiap
tablet salut selaput mengandung:
Ofloksasin
200 mg
OFLOXACIN 400
Tiap
tablet salut selaput mengandung
Ofloksasin
400 mg
Indikasi:
Ofloksasin diindikasikan untuk orang dewasa (≥ 18 tahun) dengan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang peka, yaitu:
Ofloksasin diindikasikan untuk orang dewasa (≥ 18 tahun) dengan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang peka, yaitu:
- Bronkhitis kronik dengan eksaserbasi bakteri akut.
- Pneumonia yang didapat dari masyarakat (community-acquired pneumonia)
- Infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi.
- Gonore serviks dan uretra akut tanpa komplikasi.
- Servisitis dan uretritis nongonokok.
- Infeksi campuran serviks dan uretra.
- Radang pelvik akut.
- Sistitis tanpa komplikasi.
- Infeksi saluran kemih dengan komplikasi.
- Prostatitis.
Sebelum terapi dimulai, perlu dilakukan tes kultur dan
kepekaan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri penyebab infeksi dan
menentukan kepekaan bakteri tersebut terhadap ofloksasin. Terapi dapat dimulai
sebelum hasil tes diketahui. Setelah hasil tes dapat diperoleh, terapi
selanjutnya disesuaikan dengan hasil tersebut. Seperti obat-obat lain pada
kelas yang sama, beberapa strain Pseudomonas aeruginosa dapat berubah
menjadi resisten selama terapi. Tes kultur dan kepekaan yang dilakukan secara
periodik selama terapi, dapat memberikan informasi mengenai efek antibakteri
ofloksasin dan kemungkinan munculnya resistensi bakteri.
Kontraindikasi:
- Pasien hipersensitif terhadap kandungan obat atau golongan kuinolon lain.
- Anak-anak, dewasa < 18 tahun dan wanita hamil.
- Wanita menyusui
Dosis:
Dosis lazim: 200 mg sampai 400 mg (oral) setiap 12 jam bagi pasien dengan fungsi ginjal normal (misalnya: klirens kreatinin > 50 ml/menit).
Dosis lazim: 200 mg sampai 400 mg (oral) setiap 12 jam bagi pasien dengan fungsi ginjal normal (misalnya: klirens kreatinin > 50 ml/menit).
Cara pemberian:
OFLOXACIN tablet diminum dengan atau tanpa makanan. Sebaiknya pasien
mengkonsumsi cairan sebanyak-banyaknya.
Efek samping:
Mual,
muntah, diare, insomnia, sakit kepala, pusing, kelelahan, kekeringan di mulut,
sakit dan kram perut, sakit dada, nafsu makan menurun, kemerahan kulit,
vaginitis, dysgeusia, rasa gatal digenitalia eksterna (pada wanita), dizziness,
kembung, gangguan gastrointestinal, gugup, faringitis, demam, gangguan tidur, somnolens,
trunk pain, vaginal discharge, gangguan penglihatan dan konstipasi.
Interaksi obat:
- Untuk menghindari absorpsi ofloksasin oral yang tidak sempurna, antasida yang mengandung kalsium, magnesium atau alumunium, sukralfat, kation bervalensi dua atau bervalensi tiga seperti besi, suplemen mineral, multivitamin mengandung seng, sebaiknya tidak digunakan 2 jam sebelum dan sesudah pemberian ofloksasin.
- Seperti golongan kuinolon lain, ofloksasin kemungkinan berinteraksi dengan simetidin, siklosporin, obat-obat yang dimetabolisme oleh enzim sitokrom P450, AINS, probenesid dan warfarin.
- Hindari penggunaan ofloksasin dengan teofilin karena kadar steady state teofilin dapat meningkat.
- Tidak terdeteksi adanya interaksi antara ofloksasin dan kafein.
Sumber
: http://obat.name/ofloksasin
0 komentar:
Posting Komentar