Home » » Ramuan Tradisional untuk pengobatan jantung

Ramuan Tradisional untuk pengobatan jantung

Written By Unknown on Kamis, 03 Januari 2013 | 00.11




Definisi
Penyakit jantung hipertensif ditegakkan bila dapat dideteksi hipertrofi ventrikel kiri sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembuluh perifer dan beban akhir ventrikel kiri. Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan lamanya peningkatan diastolik. Pengaruh faktor genetik di sini lebih jelas. Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi dan terjadinya aterosklerosis koroner.

Patofisiologi
Pada stadium permulaan hipertensi, hipertrofi yang terjadi adalah difus (konsentrik). Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri. Pada stadium selanjutnya, karena penyakit berlanjut terus, hipertrofi menjadi tak teratur, dan akhimya akibat terbatasnya aliran darah koroner, menjadi eksentrik. Berkurangnya rasio antara massa dan volume jantung akibat peningkatan volume diastolik akhir adalah khas pada jantung dengan hipertrofi eksentrik. Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara menyeluruh fungsi pompa (penurunan ejeksi, peningkatan tegangan dinding ventrikel pada saat sistolik, peningkatan konsumsi oksigen otot jantung, serta penurunan efek mekanik pompa jantung). Diperburuk lagi bila disertai dengan penyakit jantung koroner.

Walaupun tekanan perfusi koroner meningkat, tahanan pembuluh koroner juga meningkat sehingga cadangan aliran darah koroner berkurang. Perubahan hemodinamik sirkulasi koroner pada hipertensi berhubungan erat dengan derajat hipertrofi otot jantung.

Ada 2 faktor utama penyebab penurunan cadangan aliran darah koroner, yaitu :
1. Penebalan arteriol koroner, yaitu bagian dari hipertrofi umum otot polos pernbuluh darah resistensi arteriol (arteriolar resistance vessels) seluruh badan. Kemudian terjadi retensi garam dan air yang mengakibatkan berkurangnya compliance pembuluh ini dan meningkatnya tahanan perifer.
2. Peningkatan hipertrofi mengakibatkan berkurangnya kepadatan kapiler per unit otot jantung bila timbul hipertrofi eksentrik. Peningkatan jarak difusi antara kapiler dan serat otot yang hipertrofi menjadi faktor utama pada stadium lanjut dan gambaran hemodinamik ini.
Jadi faktor koroner pada hipertensi berkembang menjadi akibat penyakit, meskipun tampak sebagai penyebab patologis yang utama dan gangguan aktivitas mekanik ventrikel kiri.

Manifestasi Klinis
Pemeriksaan yang paling sederhana adalah palpasi. Pada hipertrofi konsentrik lama, iktus bertambah. Bila telah terjadi dilatasi ventrikel kiri, iktus kordis bergeser ke kiri bawah. Pada auskultasi pasien dengan hipertrofi konsentrik dapat ditemukan S4 dan bila sudah terjadi dilatasi jantung didapatkan tanda-tanda insufisiensi mitral relatif.

Pada stadium dini hipertensi, tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronik. Jantung berdenyut cepat dan kuat. Terjadi hipersirkulasi yang mungkin diakibatkan peningkatan aktivitas sistem neurohumoral disertai hipervolemia. Pada stadium selanjutnya, timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yang difus dan peningkatan tahanan pembuluh darah perifer.

Gambaran klinis seperti sesak napas adalah salah satu gejala gangguan fungsi diastolik dan peningkatan tekanan pengisian ventrikel walaupun fungsi sistolik masih normal. Bila berkembang terus, terjadi hipertrofi eksentrik dan akhimya menjadi dilatasi ventrikel kemudian timbul gejala payah jantung. Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan sirkulasi pada cadangan aliran darah koroner dan akan memperburuk kelainan fimgsi mekanik/pompa jantung yang selektif
Pemeriksaan Penunjang
Pada foto toraks posisi posteroanterior pasien hipertrofi konsentrik, besar jantung dalam batas normal. Pembesaran jantung ke kiri terjadi bila sudah ada dilatasi ventrikel kiri. Terdapat elongasi aorta pada hipertensi yang kronik dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada stadium payah jantung hipertensi.

Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah Ht serta ureum dan kreatinin untuk menilai fungsi ginjal. Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan adanya kelainan hormonal aldosteron. Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan untuk melihat adanya kelainan pada ginjal.

Pada EKG tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain. Ekokardiografi dapat mendeteksi hipertrofi ventrikel kiri secara dini mencakup kelainan anatomik dan fungsional jantung pasien hipertensi asimtomatik yang belum didapatkan kelainan pada EKG dan radiologi. Perubahan-perubahan yang dapat terlihat adalah sebagai berikut:
1. Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini, seperti hiperkinesis, hipervolemia.
2. Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular eksentrik.
3. Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah jantung, serta tekanan akhir diastolik ventrikel kiri meningkat.
4. Tanda-tanda iskemia seperti hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik.

Penatalaksanaan
Pengobatan ditujukan untuk menurunkan tekanan darah menjadi normal, mengobati payah jantung karena hipertensi, mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskular, dan menurunkan faktor risiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin.

Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinjau 3 faktor fisiologis yaitu, menurunkan isi cairan intravaskular dan Na darah dengan diuretik, menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respons kardiovaskular terhadap rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan antisimpatis, dan menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator.

Daun seledri biasanya digunakan untuk pelengkap masakan.  Ternyata daun seledri memilki khasiat baik untuk penderita hipertensi.

Daun seledri memiliki kandungan Apigenin yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah dan
Phthalides yan dapat mengendurkan otot-otot arteri atau membuat rileks pembuluh darah.

Kandungan tersebut yang mengaur aliran darah yang memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan darah.

Seledri mengandung gizi tinggi dengan kandungan vitamin A, B1, B2, B6 dan vitamin C.  Seledri juga kaya mengandung kalium, asam folic, kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, sodium, dan banyak mengandungasam amino esensial.

Tips Mengkonsumsi Seledri untuk Darah Tinggi
Jus
Jus seledri bisa dibuat dengan campuran buah-buahan seperti apel hijau dan belimbing wuluh.  Baik diminum dua hari sekali dengan tambahan madu.

Makanan
Konsumsi seledri harus rutin, bisa dicampur dalam masakan apabila bosan dengan jus.  Sertakan potongan seledri pada makanan sarapan, siang dan malam.

Maanfaat lain Seledri
Menurunkan Kolesterol
30 gram akar seledri dan cuci hingga bersih, rebus dalam dua dua gelas air bersih sampai tersisa segelas, saring dan minum.

Mengobati Rematik
30-40 lembar daun seledri cuci hingga bersih, siram dengan air panas, hidangkan sebagai lalapan.  Lakukan hal ini dua kali sehari.

Menyuburkan Rambut
7-10 tangkai daun seledri, tumbuk halus, gosokkan tumbukan daun selderi ke kulit kepala dan rambut secara  merata sambil dipijat ringan.  Tutupi rambut dengan handuk selama kurang lebih satu jam, bilas rambut dengan air bersih.  Lakukan seminggu sekali.

Mengatasi Alergi
Dua batang seledri, dua buah wortel ukuran sedang dan satu buah buah ubi jalar ukuran sdang, cuci bersih, lalu dijus.  minm jus tersebut sekaligus waktu perut kosong.  Lakukan dua kali sehari.

Meredakan Batuk
30 gram seledri segar di cuci bersih, lalu potong-potong, rebus dengan tiga gelas air bersih hingga tersisa satu gelas.  Setelah dingin, saring, tambahkan madu.  gunakan ramuan ini untuk dua kali minum, pagi dan sore.

Mengatarasi Sakit Perut
Sediakan 60 gram seledri segar, satu ruas jari tangan jahe merah, dan sepotong gula aren.  Rebus dalam dua gelas air bersih hingga tersisa satu gelas.  Setelah dingin di saring, minum sekaligus.

Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
100 gram seledri besertatangkainya di cuci bersih, lalu tumbuk hingga halus.  Tambahkan satu cangkir air hangat, lalu disaring.  Setelah dingin, diminum untuk dua kali , pagi dan siang.

Mengobati Bronkitis
60 gram seledri segar dicuci hingga bersih, 10 gram kulit jeruk mandarin kering, dan 25 gram gula aren.  Seledri dipotong-potong, direbus dengan tiga gelas air bersih hingga tersisa setengahnya.  Setelah dingin disaring dan airnya dibagi untuk dua kali minum, pagi dan sore.
Share this article :

2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Dhimaz setiawan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger