Home » » Tanda khusus/tanda peringatan obat

Tanda khusus/tanda peringatan obat

Written By Unknown on Rabu, 07 Maret 2012 | 19.39

Pernahkah kita mengamati hal yang tercantum dalam kemasan obat? Umumnya sebelum kita membeli obat, kita selalu mencermati terlebih dahulu keterangan yang tercantum dalam kemasan. Karena dari kemasan tersebut kita akan mendapatkan berbagai informasi seperti komposisi, indikasi, aturan pakai, efek samping, kontra indikasi, peringatan dan perhatian, cara penyimpanan. Selain itu juga kita dapat mengetahui asal obat diproduksi, nomor registrasi, nomor batch, tanggal produksi, dan tanggal kadaluarsa.
Bila kita amati dengan seksama, sering kita menjumpai tanda khusus maupun peringatan yang tertera dalam kemasan yang umumnya terletak pada . Tanda khusus tersebut berupa lingkaran hitam dengan diameter tertentu. Bila warna lingkarannya hijau dengan garis tepi hitam menandakan bahwa obat tersebut dikategorikan sebagai obat bebas. Obat bebas adalah obat yang dapat diperoleh secara bebas-tanpa resep dokter-dan dapat dibeli di apotek, toko obat, atau toko biasa. Contoh obat bebas : antasida, paracetamol, oralit. Ada pula tanda dengan warna lingkaran biru tua bergaris tepi hitam, yang merupakan tanda untuk obat bebas terbatas. Obat bebas terbatas dapat diperoleh tanpa resep dokter di apotek dan toko obat terdaftar. Mextril, paramex merupakan beberapa contoh obat bebas terbatas. Oleh karena dalam komposisi obat terdapat zat/bahan yang relatif toksik jika digunakan dalam jumlah berlebih, maka pada wadah atau kemasan harus tercantum Tanda Peringatan (P1 – P6). Tanda peringatan tersebut berwarna hitam dengan ukuran disesuaikan dengan kemasannya dan diberi tulisan peringatan dengan huruf berwarna putih. Sesuai dengan golongan obatnya, tanda P atau peringatan ini berupa :
  • P1   :   Awas ! Obat Keras ! Baca aturan pakainya.  Contoh : paramex
  • P2   :   Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk kumur. Jangan ditelan. Contoh : Listerine, Betadine Gargle.
  • P3   :   Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk bagian luar badan. Contoh : Betadin
  • P4   :   Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk dibakar.
  • P5   :   Awas ! Obat Keras ! Tidak boleh ditelan. Contoh : Nebacetin powder.
  • P6   :   Awas ! Obat Keras ! Obat wasir, tidak ditelan. Contoh : Anusol suppositoria.
Sedangkan untuk obat keras, ditandai dengan warna lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan huruf K berwarna hitam di dalam lingkaran. Obat keras tidak boleh diperoleh secara bebas, hanya boleh diserahkan kepada seseorang dengan resep dokter. Salah satu contoh obat keras yaitu betametason salep.
Penandaan ini akan membantu kita mengetahui termasuk dalam golongan yang manakah obat yang akan kita konsumsi.
Share this article :

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Dhimaz setiawan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger